Mengejutkan. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kisah Ego Oki Saputra, siswa kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Muhamamdiyah 3 Dolopo. Bagaimana tidak, usianya kini baru 16 tahun. Namun dia tidak malu untuk mmelakukan aktifitasnya ditengah pandemi dan pembelajaran daring.
Ya,
ditengah krisis akibat pandemi, dan ditengah system pembelajaran daring yang
diterapkan di semua sekolah di seluruh Indonesia, Ego panggilan akrabnya mau
membantu ayahnya melakukan pekerjaan penngeboran sumur. Kegiatan ini dia
lakukan setiap ayahnya mendapat proyek pengeboran sumur di beberapa rumah dan
area persawahan. Selidik punya selidik dia melakukan itu untuk menambah ilmu
dan pengalaman. Baginya upah hanya bonus dari orang tuanya. “upah itu hanya
bonus pak, yang penting bagi saya adalah mendapat pengalaan dan ilmu yang bisa
saya terapkan nanti ketika sudah benar-benar bekerja pak”. Begitulah
celetuknya.
Saat
disinggung apakah dia malu atau tidak Edo malah tersenyum dan menjawab. “kenapa
harus malu pak? Inikah bukan pekerjaan hina, justru saya bangga, bisa mendapat
ilmu lain yang tidak ada di sekolah. Dan ketika sudah masuk sekolah saya bisa
menerapkannya untuk belajar di bengkel TBSM sekolah saya. bagi saya kerja ya
kerja, appaun itu yang penting halal dan tidak merugikan orang lain”. Sungguh
mengejutkan kata-kata itu keluar dari mulutnya.
Luar
biasa memang, disaat temman-teman seusianya melakukan hal untuk bersenang,Ego
malah melakukan hal yang membanggakan tidak hanya untuknya, namun juga untuk
orang tua dan lingkungannya.
Kisah
ini tentu membuat kita tersadar bahwa masa pandemi tidak seharusnya menjadikan
kita lemah, asal punya niat dan tekat yang kuat kita bisa melewati masa-masa
sulit seperti ini.
sah