Program Keahlian Busana masuk dalam Bidang Keahlian Seni
dan Ekonomi Kreatif, sehingga diharapkan dapat memajukan perekonomian dan
memajukan industri seni dan kreatif di masyarakat. Di program keahlian Busana
diharapkan peserta didik mempunyai keahlian dan keterampilan busana agar dapat
diterima bekerja di dunia industri dan dunia usaha, dapat mengolah limbah
busana, berwirausaha dan menjadi fashion desaigner.
Desain dan Produksi Busana berfokus pada kompetensi
lanjutan dari capaian pembelajaran dasar-dasar keahlian busana yang merupakan
seluk beluk keahlian busana (fesyen), mencakup keterampilan sisi kreasi dan
produksi busana. Mata pelajaran desain dan Produksi Busana merupakan fundamen
untuk bisa mewujudkan produk dari desain yang dirancang sesuai output yang
diinginkan oleh mitra dunia kerja. Rangkaian mata pelajaran Desain dan Produksi
Busana bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hardskill dan softskill)
Pada proses pembelajaran penulis masih menemui peserta didik yang ogah ogahan untuk mengikuti pembelajaran produktif desain dan produksi busana dengan alasan karena mereka tidak berminat, salah pilih jurusan, paksaan dari orang tua / keluarga atau dengan alasan klise lainnya. Hal ini terjadi karena masih banyak pendapat di masyarakat yang menganggap memilih sekolah lanjutan yang bergengsi adalah SMA. Sedangkan pilihan SMK, jurusan desain dan produksi busana masih dipandang sebelah mata. Mereka masih beranggapan masa depan lulusan SMK jurusan desain dan produksi busana kurang menjanjikan. Paling hanya bisa bekerja sebagai tenaga kerja di pabrik garment jika tidak memiliki modal besar untuk membuka usaha sendiri.
Pandangan inilah yang harus diubah dan dikikis. Siapa bilang alumni jurusan desain dan produksi busana hanya akan berakhir menjadi tenaga operator jahit ? Banyak peluang emas yang sangat menjanjikan. Karena di jurusan desain dan produksi busana, peserta didik akan dibekali ilmu desain dan produksi busana secara detail. Sehingga lulusan SMK desain dan produksi busana sebagai tenaga kerja ahli madia yang kompeten juga bisa melanjutkan pendidikan karena jurusan desain dan produksi busana bisa menjadi landasan sebelum melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Semua proses dipelajari. Tiap kompetensi baik dasar maupun lanjut dalam proses pembelajaran diulas tuntas baik secara teori maupun dipraktekkan secara individu sehingga peserta didik tidak hanya mahir di salah satu bidang misalnya mendesain saja atau di bidang proses menjahitnya saja karena peserta didik diberi ketrampilan mulai dari pekerjaan dengan tangan sampai mengoperasikan alat bantu jahit yang canggih sehingga akan mumpuni di semua aspek.
Belajar untuk menciptakan karya inovasi. Dunia fashion selalu berkembang setiap harinya. Baik dari segi model
busana maupun material yang digunakan. Disinilah kawah untuk mengasah para peserta didik untuk lebih kreatif dalam menciptakan sebuah karya busana. Karena tidak menutup kemungkinan karya busana yang dibuat menjadi trend. Dapat membedakan kualitas busana. Mungkin kesannya simple menilai sebuah busana. Bisa terlihat jelas namun sangat berpengaruh besar terhadap tampilan sebuah busana. Kualitas busana sangat dipengaruhi dari pemilihan bahan maupun garnitur, hasil jahitan, embroidery dan pressing. Pemilihan bahan maupun garniturnya harus sesuai dengan jenis busana yang akan diproduksi. Jika salah satu unsur yang dipilih tidak tepat akan mempengaruhi kualitas busana itu sendiri. Demikian pula dengan hasil jahitan. Meskipun pemilihan bahan dan garniturnya tepat tapi jika hasil jahitannya tidak rapi, maka akan menjatuhkan kulitas busana itu sendiri. Dengan semakin seringnya praktik, peserta didik akan terbiasa membuat pakaian dan akan mudah menilai dan membandingkan mana busana yang berkualitas baik dan yang tidak.
busana maupun material yang digunakan. Disinilah kawah untuk mengasah para peserta didik untuk lebih kreatif dalam menciptakan sebuah karya busana. Karena tidak menutup kemungkinan karya busana yang dibuat menjadi trend. Dapat membedakan kualitas busana. Mungkin kesannya simple menilai sebuah busana. Bisa terlihat jelas namun sangat berpengaruh besar terhadap tampilan sebuah busana. Kualitas busana sangat dipengaruhi dari pemilihan bahan maupun garnitur, hasil jahitan, embroidery dan pressing. Pemilihan bahan maupun garniturnya harus sesuai dengan jenis busana yang akan diproduksi. Jika salah satu unsur yang dipilih tidak tepat akan mempengaruhi kualitas busana itu sendiri. Demikian pula dengan hasil jahitan. Meskipun pemilihan bahan dan garniturnya tepat tapi jika hasil jahitannya tidak rapi, maka akan menjatuhkan kulitas busana itu sendiri. Dengan semakin seringnya praktik, peserta didik akan terbiasa membuat pakaian dan akan mudah menilai dan membandingkan mana busana yang berkualitas baik dan yang tidak.
Pengalaman magang. Dengan belajar desain dan produksi busana peserta didik akan mengalami masa Praktek Kerja Industri (Prakerin) atau magang. Pada fase ini peserta didik akan merasakan pengalaman magang di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yaitu magang di perusahaan yang bergerak dibidang busana baik itu di butik, desainer / perancang busana maupun di garment. Banyak pengalaman yang diperoleh. Peserta didik akan tahu persis seluk beluk usaha dibidang Fashion. Mulai dari ritme kerja, cara melayani dan menangani costumer baik saat menerima order maupun compline, cara mengatasi permasalahan dalam hal produksi dan yang lainnya. Dari berbekal pengetahuan yang didapat di bangku pendidikan SMK desain dan produksi busana menjadikan alumni siap kerja, siap melanjutkan pendidikan dan siap berwirausaha.