Surabaya, 4 September 2024 — Sebanyak 198 SMK Muhammadiyah dari 14 provinsi di seluruh Indonesia berkumpul dalam kegiatan yang digagas oleh Arif Efendi sebagai Ketua Panitia. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kualitas pendidikan dan pengembangan siswa di SMK Muhammadiyah, dengan seluruh pulau di Indonesia terwakili.

 

Dalam sambutannya, H. Didik Suhardi, Ph.D, menekankan pentingnya SMK Muhammadiyah untuk terus berlari meningkatkan kualitas. Sekolah unggul harus menjadi acuan, dan sekolah-sekolah yang belum mencapai standar tersebut harus dibantu agar tidak tertinggal. "Pak Ketua PP Muhammadiyah selalu bertanya, sudah ada berapa sekolah unggul? Maka dari itu, SMK Muhammadiyah harus terus meningkatkan kualitasnya," ujarnya.

 

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Irwan Akib, Ketua PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa pendidikan di sekolah harus melihat siswa secara holistik dan memberikan arahan sesuai dengan minat serta passion mereka. "Sekolah harus menjadi ladang dakwah. Kepala sekolah harus memastikan guru datang tepat waktu dan memberikan perhatian penuh kepada siswa. Dengan jiwa wirausaha yang kuat, tahun 2045 ekonomi Indonesia bisa berada di tangan kita," kata Prof. Irwan, seraya mengingatkan pentingnya pengembangan Teaching Factory di sekolah sebagai bekal kemandirian siswa.

 

Bahrun Dahlan, Wakil Ketua PP Majelis Dikdasmen PNF Muhammadiyah, turut menegaskan bahwa meski tanpa bantuan dari pemerintah, SMK Muhammadiyah harus tetap menjadi sekolah unggul. Hal ini selaras dengan amanat Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang mendorong penguatan kualitas sekolah.

 

Dr. Muhammad Yusro, Direktur SMK Kemendikbud Ristek RI, menyebutkan bahwa Presiden pada tahun 2023 telah menekankan pentingnya SMK sebagai kunci kemajuan bangsa. Oleh karena itu, ia mendorong adanya sinergi multi-stakeholder dalam mengatasi tantangan yang masih dihadapi. "Direktorat SMK mendukung pembelajaran berbasis industri, Link & Match, dan transformasi kelembagaan. Kami juga fokus pada penguatan kapasitas pendidik vokasi," kata Dr. Yusro.

 

Tatang Muttaqin, Plt Dirjen Vokasi, menambahkan bahwa pendidikan vokasi masa depan harus bersifat "borderless", tanpa batas geografis, dan berbasis pengalaman langsung di dunia kerja. Selain itu, program vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa (personalized) dan relevan dengan perkembangan zaman.

 



Bambang Hariyadi, S.T., S.Kom., M.Pd, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Dolopo, yang turut aktif sebagai anggota dalam kegiatan ini. Kehadirannya memperkuat komitmen sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk terus bersinergi dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di seluruh Indonesia.

 

Kegiatan ini menjadi langkah konkret bagi SMK Muhammadiyah untuk terus maju dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih unggul melalui pendidikan vokasi berkualitas.

Lebih baru Lebih lama