Edupreneurship merupakan gabungan
makna dari education dan enterpreneurship yang
mana education adalah pendidikan dan enterpreneurship adalah
kewirausahaan (Azizah, 2020). Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa edupreneurship merupakan
pendidikan kewirausahaan. Dalam implementasinya di sekolah edupreneurship diartikan sebagai usaha atau bisnis yang dikelola
dan dikembangkan oleh sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
wirausaha siswa dan mempu mendapat income
sekolah. Kuat, T (2022) menyampaikan bahwa konsep edupreneurship sangat sesuai dengan pendidikan SMK yang fokus untuk
menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki daya saing tinggi. Arah dan
tujuan Edupreneurship di SMK tentu tidak hanya ingin menjadikan siswanya
pedagang atau sales marketing. Lebih dari itu edupreneurship diharapkan mampu
mendidik siswa untuk pandai membaca peluang usaha dan mampu membuat produk yang
bernilai jual tinggi.
Banyak
sekali kegiatan yang ada dalam Edupreneurship
di SMK. Teaching Factory, Business
Center, Unit Produksi, Unit Pelayanan jaya merupakan beberapa contoh yang
bisa dikembankan dalam kegiatan edupreneurship
di SMK. Tidak harus semua ada, namun harus ada. SMK sebagai lembaga yang salah
satu konsentrasinya adalah unntuk meluluskan siswa kearah wirausaha harus mampu
mendidik siswa ke arah wirausaha juga. Maka kegiatan edupreneurship bisa menjadi salah satu jalan kearah sana.
Di
SMK Muhammadiyah 3 Dolopo kegiatan edupreneurship
yang dikembangkan adalah unit pelajayan jasa (UPJ) dan Teaching Factory di program keahlian Otomotif. Dalam
implementasinya baik UPJ maupun Tefa
bekerjasama dengan dunia usaha MPM Motor Madiun. Dan kegiatan yang dilaksanakan
adalah sercive sepeda motor dan penjualan sparepart.
Dalam
kegiatannya terdapat beberapa tahapan yaitu persiapan, kegiatan, dan evaluasi.
Ditahap persiapan SMK Muhammadiyah 3 Dolopo dan MPM Motor Madiun duduk bersama
dan mendesain kegiatan edupreneurship
yang meliputi bagaimana pola pembelajaran ke siswa, bagaimana bentuk
kegiatannya, bagaimana modal awal dan tempat pelaksanaan, dll. Kegiatan
persiapan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kegiatan service secara matang.
Kemudian kegiatan pelaksanaan yaitu action
service sepeda motor di tempat-tempat sasaran. Dalam pelaksanaan siswa yang
sudah dipersiapkan dari awal langsung praktek interaksi dengan customer:
mendiagnosa kerusakan motor, mempersilahkan customer menunggu diruang tunggu,
menservice sepeda motor sesuai kerusakan, hingga mencatat keuangan dalam buku.
Semua kegiatan pelaksanaan dimonitor oleh guru dan tim ahli dari MPM Motor
Madiun Terakhir di kegiatan evaluasi, yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengetahui kelemahan dan keunggulan kegiatan yang sudah berjalan. Sehingga bisa
meningkatkan kegiiatan yang akan datang.
Kegiatan
edupreneurship yang dilaksanakan di
SMK Muhammadiyah 3 Dolopo mampu menumbuhkan jiwa entrepreneurship siswa. Hal ini terbukti dengan antusiasnya siswa
SMK dalam melaksanakan kegiatan service. Selain itu hasilnya anak juga semakin
memahami arah dan tujuan wirausaha. Bahkan di beberapa siswa ada yang ikut
saudaranya berwirausaha. (Sulthan AH)
Daftar Pustaka
Azizah, N, Anggiana, dkk. 2020. Menumbuhkan jiwa
Edupreneurship Mahasiswa PGMI. http://pgmi.uin-suka.ac.id/id/berita/detail/1859/menumbuhkan-jiwa-edupreneurship-mahasiswa-pgmi
Kuat, T. (2022).
Edupreneurship Selayang Pandang (Power Point Slide).